Buku"Kancil Tak Suka Mencuri Timun" memuat 42 kisah baru Si Kancil yang sudah berkarakter baik. Dalam buku ini Sri Rahayu, dkk mengubah karakter Kancil menjadi sosok yang bertanggung jawab, suka menolong dan rajin beribadah. Kancil tak lagi licik. Kancil tak lagi suka mencuri. Kancil tak lagi suka berbohong.

Pagi yang sangat cerah. Matahari bersinar dengan indah. Pak Tani bersiap-siap pergi ke ladang dengan sangat gembira dengan memanggul pacul. ’Aku akan pergi ke ladang untuk memeriksa kebun timunku, mungkin saja besok sudah bisa dipanen.’’ Sesampainya di kebun timun Pak Tani sangat terkejut. Buah timun di kebunnya banyak yang rusak. ’Aduh siapa yang berani merusak buah timunku ini. Mengapa harus dirusak? Aku bukan petani yang pelit, jika ada orang yang mau timunku ambil saja. Tapi tidak untuk dirusak’’ Fabel Cerita Rakyat si kancil sedang asik menyantap mentimun Dengan hati muram Pak Tani pulang ke rumah. Ia menduga-duga hewan apakah yang suka makan mentimun. ’Pasti hewan yang merusak dan mencuri kebun mentimun ku adalah si Kancil’’. Gumam Pak Tani. Pak Tani mencari akal untuk menjebak si Kancil. Pak Tani akhirnya berhasil mencari akal untuk menjebak si Kancil dengan membuat orang-orangan yang di beri pelekat sangat kuat. Menjelang sore orang-orangan itu sudah selesai dibuat dan di bawa ketengah kebun timun untuk di pasang. ’ Aku tahu kancil hewan yang sangat cerdik, dia bisa melakukan apa saja untuk mencuri timunku’’. Ternyata dugaan Pak Petani benar, malam harinya Kancil datang untuk mengambil mentimun. Kancil tertawa melihat orang-orangan yang di buat Pak Tani. ’Haha.. hanya orang-orangan, siapa takut?’’ kancil memukul orang-orangan sawah Kancil hanya melewati orang-orangan itu. Ia memakan timun yang muda-muda. Ternyata tak banyak yang di makan si Kancil. Hanya 3 buah timun ia sudah merasa kenyang. Ia juga tidak merusak timun yang lainnya. Setelah makan timun. Kancil menghampiri orang-orangan yang dibuat Pak Tani, dan sifat jail si Kancil. Ia pukul orang-orangan itu dengan kaki depannya. ’Aduh… kenapa melekat seperti ini? Kaki ku tidak dapat di gerakkan!’’ Kancil sangat kaget.! ’Hei orang-orangan jelek. Lepaskan kakiku. Kalau tidak, akan kupukul lagi kau!’’ Kancil memukul orang-orangan itu dengan kaki yang satu lagi. ’Plak!’’ kini kedua kakinya menempel erat pada baju orang-orangan itu. Pelekat yang di pasang Pak Petani di baju orang-orangan itu sangat kuat. Kancil tak bisa melepaskan diri. Sekuat tenaga ia berusaha tetapi tidak berhasil. Semalaman Kancil menangis. Pagi harinya Pak Tani datang. ’Ku tangkap kau Kancil. Dasar biang kerok. Kau boleh mengambil makan timunku Cil. Tapi tidak untuk merusak buah yang lain.’’ ’Ampun Pak Tani. Bukan aku yang merusak timunmu, aku hanya makan 2-3 buah timun. Dan perutku sudah merasa sangat kenyang. Pak Tani tidak percaya dengan perkataan si Kancil. Leher si Kancil di ikat dan di seret Pak Tani ke rumahnya. ireng anjing pak tani heran melihat kancil sedang di kurung Sesampainya di rumah Pak Tani, Kancil langsung diletakkan di dalam kurungan ayam. ’Kancil . Batu ini sangat kuat. Kau tak dapat meloloskan diri dari sini. Aku akan pergi sebentar ke pasar untuk membeli bumbu sate.’’ ’Ampunilah aku Pak Tani, jangan sate aku. Dagingku pahit dan tidak enak.” Si Kancil merengek meminta ampun. Pada saat Pak Tani pergi ke pasar untuk membeli bumbu sate, ada seekor anjing yang merupakan peliharaan Pak Tani datang menghampiri kurungan si Kancil. Anjing hitam itu bernama Ireng. ’Kenapa kau di kurung?’’ Tanya si Ireng. ’Apa kau tak tau Reng?’’ Kancil membalas pertanyaan Si Ireng Anjing milik Pak Tani. ’Katakan ada apa sebenernya Cil?’’ ’Begini Reng, aku ini akan di jadikan menantu oleh Pak Tani. Mangkannya Pak Tani pergi ke pasar untuk membeli makanan yang lezat-lezat untukku calon menantunya.’’ ’Hah..? Kamu itu tidak pantas Cil, badan mu kecil. Lebih baik aku saja yang menjadi menantu Pak Tani. Aku sudah bertahun-tahun menjadi peliharaannya’’ ’Tapi Pak Tani sudah memilih aku Reng. Sudah sana pergilah kau Ireng!’’ Si Ireng tiba-tiba menggerang marah, ’Cil, kalau kau tidak mau aku gantikan sekarang juga batu yang ada di atas kurangan itu akan aku dorong dan lehermu akan ku gigit sampai putus.’’ ’Wah.. Jangan gitu dong !’’ ’Mau apa tidak?’’ ’Baik-baik aku turuti keinginanmu.’’ Si Kancil berlari sekuat tenaga menghindari kejaran si ireng dan pak tani Si Ireng mendorong batu hingga terjatuh, kurungan itu terbuka dan Kancil keluar dari kurungannya. Sedangkan Ireng menggantikkan Kancil masuk ke dalam kurungan. ’Selamat Ireng, sebentar lagi kau akan menjadi menantu Pak Tani.’’ Kata Kancil sambil berlari kencang. Sesaat kemudian Pak Tani datang. Ia sangat kaget melihat Kancil yang berada di kurungan berubah menjadi Ireng anjing peliharannya. ’Hormat saya calon mertua.’’ Kata anjing dengan gembira. Calon Mertua katamu? Hey kamu kemanakan si Kancil.’’ Pak Tani bertanya dengan nada gusar. ’Sudah pergi ke hutan Pak Tani !’’ ’Kau sungguh-sungguh mau menjadi menantuku?’’ ’Benar sekali tuan.’’ jawab Si Ireng dengan gembira. ’Sekarang keluarlah dari kurungan itu, lau duduklah yang manis dan pejamkan mata. Aku akan segera memanggil putriku didalam rumah.’’ Ireng segera menuruti permintaan dari Pak Tani. Dia sangat gembira karena akhirnya dia bisa menjadi keluarga dari Pak Tani. ’Ini hadiah untukmu !’’ teriak Pak Tani memukul kepala dan punggung si Anjing. ’Tungguuuuuu…! Bleg ! bleg !. ampuuuunnn..!’’ Si Ireng menjerit dan melarikkan diri. Dia baru sadar bahwa telah terjebak dalam tipu muslihat si Kancil. Ia sangat marah karena ditipu si Kancil. ’ Awas kau Kancil jika nanti ketemu akan ku gigit kau!’’ Ireng yang sangat marah karena di tipu si Kancil. Seluruh badannya masih terasa sakit setelah di pukul Pak Tani. Anjing berlari sangat kencang mengejar si Kancil. Kancil sudah mencoba berlari sekencang yang dia bisa. Namun kecepatan si Kancil memang belum bisa dibandingkan dengan Ireng yang merupakan anjing pemburu, maka dalam beberapa saat Si Ireng sudah bisa berada di belakang. ’Wah gawat. Ireng sudah berada dibelakangku,’’ kata Kancil dalam hati. ’’Aku harus segera bersembunyi.’’ Pesan Moral dari Fabel cerita rakyat Kisah si Kancil Mencuri Mentimun adalah Janganlah kita melakukan kejahatan seperti mencuri karena sepandai-pandainya kita menyembunyikan kejahatan pasti suatu saat akan ketahuan juga. Sebelum bertindak berpikirlah yang matang, jangan sampai menyesal dikemudian hari seperti si Ireng anjing milik Pak Tani.

Liburanlalu, di sebuah kota kecil di Jawa. Kancil mencuri timun ada dalam buku itu. Dongeng Kancil Mencuri Timun Dalam Bahasa Jawa - Pitutur 5.0 Link Dongeng Sang Kancil Fabel Sang Kancil Mencuri Timun (Versi Cerita Anak) . blog bahasa jawa (11) Iklan layanan . Cerita si kancil dan harimau dalam b inggris. si. - Berikut dongeng pengantar tidur anak, Kancil mencuri timun Pak Tani “Kruukk…krruuk,” Kancil mengelus perutnya yang dari tadi mengeluh lapar, dan tenggorokannya pun sangat kering. Hari amatlah panas. Kancil berjalan sendirian. Tadi dia memang bersama teman-temannya meninggalkan hutan kecil tempat tinggal mereka yang terbakar. Sekarang, teman-temannya sudah meninggalkannya. Kancil duduk bersandar karena matanya berkunang-kunang. Tiba-tiba ia melihat hamparan hijau. Ya, itu adalah ladang Pak Tani, yang menanami ladangnya dengan ketimun. Air liur Kancil menetes. Ia berfikir untuk mencuri timun. “Ah, aku akan memakan timun Pak Tani,” kata Kancil. “Kalau cuma makan sedikit pasti tidak apa-apa.” Kancil menyusup lewat celah pagar ladang Pak Tani dan mengunyah sebuah ketimun. “Krrss, hmmm, segar sekali.” Kancil mencuri timun dalam dongeng Kancil dan Pak Tani Youtube/ Riri Cerita Anak Interaktif “Satu lagi, ah. Lalu aku akan menyusul teman-teman.” Kancil memetik satu lagi, memakannya. Satu lagi, satu lagi, sampai ia kekenyangan dan tertidur. Kancil terkejut karena hari sudah sore. Ia segera meninggalkan ladang itu. Pak Tani kaget kebun timunnya rusak Youtube/ Riri Cerita Anak Interaktif - Dongeng Kancil dan Pak Tani Saat tiba di ladang, Pak Tani kaget melihat ketimunnya banyak yang hilang, hanya tersisa sampah ujung ketimun.. “Aduh, bagaimana ini,” keluh Pak Tani. “Aku tidak jadi panen. Siapa yang berani mengambilnya, ya?” Bu Tani berkata, “Kita takut-takuti dia dengan orang-orangan, Pak. Siapa tahu, dia tidak berani datang lagi.” “Ide bagus, Bu. Ayo, kita buat sekarang.” Mereka membuat orang-orangan dari jerami dan menggunakan baju bekas dan caping Pak Tani. Esok harinya, Si Kancil memasuki ladang itu lagi. “Apa? Pak Tani berjaga di ladangnya?” serunya terkejut. Ia menunggu sampai Pak Tani pergi, namun kelihatannya Pak Tani betah berjaga di sana. Tapi, mengapa Pak Tani diam dan melotot terus seperti itu, ya? Kancil memberanikan diri untuk memasuki ladang dan Pak Tani tidak mengusirnya. Akhirnya Kancil mengerti, bahwa itu hanya orang-orangan yang dibuat seperti Pak Tani. “Ayo, makan bersamaku, Pak Tani!” ajaknya dan mengambil caping orang-orangan itu. Ia makan sampai kenyang sambil nyender ke tubuh orang-orangan itu. Setelah kenyang, Kancil segera pergi. Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS cerita kancil mencuri timun. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Cerita pendek: TERIPANG: Timun laut: ROMAN: Cerita percintaan: SINOPSIS: Ringkasan cerita: WARITA: Warta, cerita: KARANGAN Dongeng dan cerita rakyat adalah salah satu kekayaan budaya yang patut dilestasikan. Salah satunya yakni cerita Si Kancil Mencuri Timun. Kisah Si Kancil Mencuri Timun adalah cerita rakyat yang mengandung pelajaran tentang mencuri dan mengambil hak orang lain. Nilai ini tentu sangat cocok dibacakan kepada anak-anak agar memahami hak masing-masing orang. Agar mampu memperoleh nilai dan pesan moral secara keseluruhan, menarik membahas cerita Si Kancil Mencuri Timun. Simak ulasan berikut ini terkait kisah lengkapnya. Cerita Si Kancil Mencuri Timun Cerita Si Kancil Mencuri Timun Pexels Pada suatu ketika, hutan mengalami musim kemarau panjang. Dampaknya, seluruh makhluk baik hewan dan tumbuhan pun kesulitan mencari makan dan minum. Seluruh sungai mengering, tumbuhan tidak berbuah, hewan kelaparan, seluruh keadaan menjadi sulit. Tanah menjadi gersang dan tandus, cuaca semakin panas karena tidak ada tempat berteduh. Semua hewan mengalami kesulitan termasuk Kancil. Kancil berusaha mencari makan tetapi ia sangat kesulitan. Padahal, Kancil sudah menyusuri hutan dari ujung ke ujung tetapi sangat sedikit makanan yang tersedia untuknya. Kancil itu terus berjalan dengan perut yang lapar dan haus yang semakin terasa. “Hutan ini begitu tandus, aku tidak dapat menemukan makanan apapun.. bagaimana aku akan bertahan hidup?” keluh Kancil. Akhirnya Kancil pun berusaha mencari makan dengan keluar hutan. Tiba-tiba, Kancil melihat ladang petani yang dipenuhi timun segar dan membuatnya sangat senang. “Wah! Banyak sekali timun itu! Timun yang sangat segar di musim kemarau yang sangat kering ini.” kata Kancil sembari terpana melihat timun-timun itu. Kancil yang kelaparan itu ingin sekali memakan timun segar di depan matanya. Akhirnya Kancil pun mencuri sedikit milik petani. “Tidak apa-apa bukan kalau aku mengambilnya sedikit? Petani itu tidak akan tahu karena timun ini akan tumbuh kembali. Sebaiknya aku segera memakannya sebelum petani itu datang.” ucap Kancil. Ilustrasi, Timun dalam Cerita Si Kancil Mencuri Timun Pexels Kancil pun memakan semua timun yang diinginkannya hingga kenyang. Kancil senang dan bahagia karena pulang dengan kenyang. Di hari berikutnya, Kancil kembali lagi untuk mencuri timun. Kancil sangat kelaparan dan berpikir ladang itulah yang membantunya tetap hidup. “Aku akan kembali setiap hari dan memakan timun-timun itu. Ini sangat bagus, aku tidak harus bersusah payah mencari makanan dan timun ini akan selalu ada untukku,” kata Kancil dengan riang. Tanpa disadari, petani mulai curiga karena timunnya terus berkurang. Petani akhirnya mengetahui bahwa Kancil yang mencuri timunnya. “Kancil itu benar-benar telah mencuri timun-timunku. Banyak sekali yang ia makan… bagaimana aku akan mencegahnya mencuri?” kata Petani. Petani pun mulai berpikir bagaimana cara memberikan pelajaran kepada si Kancil. Akhirnya, Kancil memperoleh sebuah ide. Petani mengambil bajunya yang sudah tidak terpakai dan memasangnya di ladang sebagai orang-orangan sawah. Petani yakin dengan cara ini tidak ada hewan yang berani memakan timun miliknya. Orang-orangan sawah itu benar-benar terlihat seperti manusia yang sedang menjaga tempatnya. Ilustrasi, Petani dalam Cerita Si Kancil Mencuri Timun Pexels “Orang-orangan sawah ini akan melindungi ladangku. Kancil itu tidak akan berani mendekati ladang ini karena mengira ladang ini ada yang menjaga,” kata Petani sembari tersenyum. Kemudian pada suatu ketika, Kancil kembali merasa lapar dan haus. Kancil pun kembali ke ladang tersebut dan siap menyantap timun segar itu. Di perjalanan, Kancil mulai membayangkan kesegaran timun itu. Kancil pun tak sabar untuk menikmatinya dan berlari mendekati ladang tersebut. “Hari ini aku akan memakan timun-timun segar itu lagi. Aku sangat senang. Aku akan kenyang dan tidak kehausan lagi,” kata Kancil sambil lompat riang gembira. Kancil juga berkeyakinan dirinya tidak akan ketahuan. Oleh sebab itu, Kancil tidak membawa timun pulang sebagai persediaan, tetapi cukup dibiarkan di ladang saja. “Sepertinya aku tidak perlu membawanya pulang. Aku tidak ketahuan dan jika dibawa pulang, itu justru menyusahkanku. Biarkan saja timur itu tetap segar di sini dan aku siap menyantapnya,” kata Kancil. Ketika sampai di ladang, Kancil terkejut karena ada petani di ladang tersebut. Kancil pun dengan sabar menunggu agar orang itu pergi dar ladang dan Kancil siap menyantapnya. “Mengapa petani itu ada di situ sepanjang hari? Sepertinya aku akan kembali besok saja. Semoga besok ia sudah pergi dan aku bisa menyantap timun itu sepuasnya,” kata Kancil. Namun, Kancil mulai kelelahan menunggu petani itu tak kunjung pergi. Kancil pun akhirnya menyerah dan kembali tanpa memakan timun itu sedikitpun. Ilustrasi, Timun dalam Cerita Si Kancil Mencuri Timun Pexels Petani pun kembali melihat lahannya yang tidak tersentuh Kancil. Petani itu merasa senang karena Kancil maupun hewan lain tidak mencuri makanannya. “Cara ini benar-benar berhasil melindungi ladangku.. Hahahahaha..” kata Petani itu sembari tertawa. Demikian cerita si Kancil mencuri timun yang dapat menjadi pelajaran. Pesan moral kisah ini adalah tidak boleh mencuri yang bukan miliknya karena dapat merugikan orang lain. DongengKancil - Kancil merupakan hewan yang kecil tetapi digambarkan sosok yang sangat cerdik baik dalam menyelesaikan masalah maupun dalam hal menipu hewan lain, seperti contoh menipu hewan buas yang ingin memangsanya.Kancil adalah hewan yang sangat suka dengan Mentimun, hingga muncul sebuah dongeng kancil mencuri timun yang sangat populer dikalangan anak-anak. kali ini, sekolahnesia akan Judul Cerita Fabel Kancil Mencuri Timun Pada suatu hari, seekor kancil sedang berencana untuk mencuri timun di lahan perkebunan milik pak tani. Kancil pun bergegas untuk mengunjungi kebun tersebut dan mengawasi kondisi di sekelilingnya. Pada waktu ia sudah merasa aman kancil pun mengambil mentimun yang besar dan segar-segar. Perbuatan tersebut terus diulanginya hingga membuat pak tani merasa jengkel dan kesal. Akhirnya Pak Tani pun mencari akal untuk menangkap pencuri mentimun di kebunnya tersebut. Pak Tani pun membuat jebakan orang-orangan yang di kasih lem. Kancil pun mendekatinya dan menyadari bahwa itu bukanlah Pak Tani melainkan hanya boneka orang-orangan. kancil pun menendang boneka tersebut sehingga membuat kakinya menempel karena terkena lem yang ada di boneka. Kancil pun sangat kaget karena ia terperangkap di boneka tanpa bisa melepaskan diri. Kemudian datanglah pak tani yang dan menangkap kancil dan membawanya ke rumah untuk dikurung. Ia pun berusaha untuk melepaskan diri dengan memanfaatkan anjing peliharaan pak tani. Kancil berusaha untuk merayu anjing sehingga membuat anjing tersebut percaya dengan omongan si kancil. Anjing pun bersedia bertukar tempat dengan kancil dan kemudian kancil segera pergi jauh-jauh dari sana. Pesan Moral Contoh Cerita Fabel Janganlah kita melakukan kejahatan seperti mencuri karena sepandai-pandainya kita suatu hari pasti akan ketahuan dan merasakan akibatnya. Originally posted 2020-03-28 105715.
Barusaja Sang Kancil duduk, tiba-tiba bertiup anginkencang yang menerbangkan topi orang-orangan - boneka kayu yang dipasangditengah kebun ketimun. Sang Kancilsegera berlari mengejar topi itu dan bermaksud memasangnya kembali ke tubuhorang-orangan.
Dongeng Si Kancil Mencuri Timun merupakan cerita terkenal di Indonesia. Kancil adalah binatang yang suka mencari makan di malam hari. Pada siang hari Kancil tidur, walau kadang keluar jika perutnya terasa lapar. Di suatu desa yang tenang, hiduplah Pak Tani beserta keluarganya. Sehari-hari Pak Tani menghidupi keluarganya dengan cara bertani dan berkebun. Ia memiliki ladang dan kebun-kebun yang tidak terlalu besar. Di kebunnya, Pak Tani menanam berbagai macam sayuran seperti ketimun, tomat, cabai, singkong dan sayuran lainnya. Sebagian kecil hasil kebun ia makan bersama keluarganya sedang sebagian besar ia jual ke pasar. Siang malam Pak Tani menjaga kebunnya dari gangguan Si Kancil. Ia sudah merasa kesal dengan kelakuan Si Kancil yang sering mencuri timun di kebunnya. Untuk mencegah masuknya si Kancil ke kebun miliknya, Pak Tani membuat pagar yang cukup tinggi. Si Kancil Merasa Lapar Di suatu malam, si Kancil merasa perutnya lapar. “Aduh perutku keroncongan. Sudah waktunya mencari akan ke kebun Pak Tani untuk makan timun yang lezat. Kalau sudah larut malam begini Pak Tani tidak mungkin berjaga di kebunnya.” kata si Kancil. Ia kemudian melompat-lompat menuju kebun Pak Tani. Bukan hanya mencuri timun, Si Kancil juga merusak pagar kebun Pak Tani dengan cara menendangnya. Setelah perutnya terasa kenyang, Si Kancil buru-buru meninggalkan kebun Pak Tani, karena merasa takut ketahuan. Pak Tani Menjebak Si Kancil Pagi harinya, seperti biasa, Pak Tani pergi menuju kebun miliknya membawa cangkul sambil bersiul. Pak Tani hendak memeriksa kebun timunnya barangkali sudah bisa dipanen. Tetapi alangkah terkejutnya Pak Tani melihat buah timun miliknya banyak yang hilang. "Aduh! siapa yang merusak kebunku. Timun banyak yang hilang pagarpun rusak. Kalo mencuri kenapa harus merusak kebun?" Pak Tani pulang ke rumah sambil memikirkan siapa pelakunya. "Biasanya Si Kancil merusak kebunku. Aku harus mencari akal agar bisa menangkap si Kancil." pikir Pak Tani. Sesampainya di rumah, Pak Tani segera membuat orang-orangan sawah yang akan digunakan untuk menjebak Si Kancil. Sore harinya orang-orangan sawah selesai dibuat. Pak Tani melumuri orang-orang sawah dengan perekat, tujuannya agar Si Kancil terjebak. Sebelum malam tiba, orang-orangan sawah telah dipasang oleh Pak Tani di tengah kebun. Si Kancil Terkena Jebakan Pak Tani Malam harinya Si Kancil kembali mendatangi kebun Pak Tani untuk mencuri timun. Begitu melihat orang-orangan sawah di kebun, Si Kancil tertawa terbahak-bahak. "Ha ha ha...itu kan cuma orang-orangan sawah, tak akan mungkin bisa menangkapku. Bergerak saja tak bisa. Pak Tani berpikir aku akan takut melihat orang-orangan sawah itu." kata si Kancil sambil tertawa terbahak. Si Kancil kemudian kembali makan timun dengan lahap. Setelah selesai makan, ia menghampiri orang-orangan sawah. "Kalaupun orang-orangan sawah ini aku pukul, dia pasti akan diam saja." Gumam Si Kancil. Lalu Si Kancil menendang orang-orangan sawah dengan kakinya, "Buk!" kaki Si Kancil langsung menempel pada orang-orangan sawah. "Aduh! kenapa kakiku menempel!" teriak Si Kancil terkejut. "Lepaskan kakiku orang-orangan jelek!" teriak Si Kancil. Si Kancil kemudian memukul lagi menggunakan kaki kirinya. "Buk!" kini malah kedua kaki kancil menempel pada orang-orangan sawah itu. “Aduh keterlaluan ternyata Pak Tani mengoleskan perekat pada orang-orangan sawah ini. Seharusnya setelah makan timun Aku langsung pergi saja.” Semalaman Si Kancil menangis karena tidak bisa bergerak. Ia menyesal kenapa harus menendang orang-orangan sawah. Perekat yang dipasang Pak Tani merekat sangat kuat. Pak Tani Mengurung Si Kancil Pagi harinya Pak Tani datang untuk memeriksa keadaan kebun sambil membawa sebuah pentungan kayu jati. Begitu melihat Si Kancil menempel pada orang-orangan sawah, Pak Tani pun gembira. "Pasti ini yang mencuri timun dan merusak kebunku. Akhirnya tertangkap juga kau Kancil." kata Pak Tani. "Ampun Pak Tani, ampun. Aku cuma makan empat buah timun saja tapi tak merusak kebunmu. Sekarang tolong lepaskan Aku Pak Tani yang baik. Aku berjanji tidak akan mencuri lagi." Si Kancil memohon ampun. “Diam Kamu Kancil! Ini bukan pertama kalinya kamu mencuri timun di kebunku. Mana mungkin Aku akan percaya begitu saja omonganmu.” Pak Tani tidak percaya begitu saja omongan Si Kancil. Ia lalu melepaskan Si Kancil dari orang-orangan sawah & mengikatnya untuk dibawa ke rumah. Sesampainya di rumah, Pak Tani memasukkan Si Kancil ke dalam kurungan ayam. "Kau tunggu disini Kancil. Aku akan ke pasar membeli bumbu sate. Kau akan kubuat jadi sate yang lezat. Lumayan untuk makan nanti malam." kata Pak Tani. Si Kancil terkejut & sangat ketakutan. "Ampun Pak Tani, aku jangan disate. Dagingku tidak enak. Tolong lepaskan aku Pak Tani, tolong!" Si Kancil menghiba. "Itu hukuman buatmu Kancil karena telah mencuri & merusak kebunku." Pak Tani bersikap masa bodoh mendengar rengekan Si Kancil. "Yang merusak kebunmu kambing jahat Pak Tani. Bukan aku!" ujar Si Kancil. Pak Tani segera bergegas pergi ke pasar, sama sekali tidak perduli. Si Kancil Menipu Anjing Setelah Pak Tani pergi ke pasar, datanglah seekor anjing mendatangi Si Kancil. Anjing merasa keheranan melihat si Kancil berada dalam kurungan ayam. "Hei Kancil! kenapa kamu terkurung disitu?" tanya anjing pada kancil. "Masa kamu tak tahu hei anjing? Aku hendak dikawinkan dengan anak perempuan Pak Tani. Sekarang Pak Tani tengah pergi ke pasar membeli baju pengantin untukku." "Dikawinkan? Yang benar saja kamu Kancil. Kamu tak pantas mengawini anak perempuan Pak Tani, Kancil!. Tubuh kamu kecil. Aku lebih pantas mengawini anak Pak Tani." jawab si Anjing. "Buktinya Aku sekarang berada di kurungan ayam ini. Pak Tani menyuruhku menunggunya untuk menikahkan Aku dengan putrinya. Pergi sana kamu jangan ganggu pernikahanku! Kamu yang tidak pantas menjadi mantu Pak Tani." jawab Si Kancil. Si Anjing merasa marah dihina oleh si Kancil. Ia menginginkan bahwa dirinya yang menjadi menantu Pak Tani. "Kau pergilah kancil, Aku saja yang menjadi menantu Pak Tani. Kalau kamu tak mau kugantikan, akan kugigit lehermu kemudian kumakan tubuhmu." teriak anjing kesal. "Jangan begitu anjing..! Baiklah kau boleh menggantikanku mengawini anak Pak Tani. Sekarang lepaskan aku dari kurungan." kata Si Kancil pura-pura ketakutan. Anjing kemudian melepaskan kurungan dengan mendorongnya hingga jatuh. Si Kancil keluar, sementara anjing masuk ke dalam kurungan menggantikannya. "Selamat anjing sekarang kau menjadi calon pengantin baru. Sekarang aku pergi ya anjing." Si Kancil bergegas pergi berlari ke dalam hutan. "Pergilah kau Kancil!" kata anjing. Pak Tani Pulang Dari Pasar Tak lama kemudian Pak Tani pulang dari pasar membawa bumbu sate. Ketika melihat anjing di dalam kurungan Pak Tani terkejut. "Sedang apa kamu disini anjing? mana Si Kancil?" Pak Tani sangat kesal melihat si Kancil tidak ada dalam kurungan ayam. "Hormat Pak Tani, Si Kancil merelakan haknya sebagai calon menantu Pak Tani kepada saya. Dia sudah lari ke hutan. Sekarang sayalah calon suami anak perempuan Pak Tani." kata si anjing. "Apa katamu anjing? Si Kancil lari ke hutan dan kamu ingin jadi menantuku?" teriak Pak Tani gusar. "Iya benar Pak Tani, sekarang sayalah calon menantu Pak Tani." jawab si anjing sangat gembira. "Si Kancil kurang ajar, mau disate malah menipu si anjing." kata Pak Tani dalam hati. "Baiklah anjing, sekarang kau keluar dari kurungan. Aku akan ke rumah sebentar membawa putriku." kata Pak Tani. Anjing pun keluar dari kurungan hatinya sangat gembira. Tak lama kemudian Pak Tani keluar rumah membawa pentungan kayu & langsung memukuli anjing. "Nih aku beri hadiah pentungan! Susah payah Aku menangkap si Kancil eh kamu malah melepaskannya.' teriak Pak Tani sambil memukuli anjing. "Ampun Pak Tani...ampun...Aku ditipu si Kancil Pak Tani...Ampun..." Anjing berteriak kesakitan. Sementara di hutan Si Kancil tengah berlari kencang sambil sesekali menoleh ke belakang takut kalau-kalau anjing mengejarnya dari belakang. Namun dalam hatinya si Kancil merasa geli karena berhasil melepaskan diri dari kurungan Pak Tani dengan cara menipu si Anjing. ReferensiPurnomo, Hadi. 2013. Kumpulan Cerita Rakyat. Yogyakarta Tugu Publisher.
Akhirnyadia tak tahan. "Ah, lebih baik aku ke sana," kata Kancil memutuskan. "Sekalian minta maaf karena telah mencuri timun Pak Tani. Siapa tahu aku malah diberinya timun gratis." "Maafkan saya, Pak," sesal Kancil di depan orangorangan ladang itu. "Sayalah yang telah mencuri timun Pak Tani. Perut saya lapar sekali. Cerita dongeng si kancil mencuri timun? Ia berjalan melewati sebuah perkebunan sayuran yang sangat subur. Koleksi gambar Wallpaper robot Dunia cerita dan Game Pasti kalian sudah pernah dengar dongeng ini kan? Dongeng si kancil mencuri timun. P ada zaman dahulu kala, hidup seekor kancil yang cerdik, akan tetapi perangainya sangat licik. Siapa yang masih .
  • psikix8ly1.pages.dev/121
  • psikix8ly1.pages.dev/194
  • psikix8ly1.pages.dev/210
  • psikix8ly1.pages.dev/166
  • psikix8ly1.pages.dev/226
  • psikix8ly1.pages.dev/353
  • psikix8ly1.pages.dev/147
  • psikix8ly1.pages.dev/71
  • psikix8ly1.pages.dev/370
  • cerita pendek kancil mencuri timun